By : Ika Senja Bestari
Dedaunan masih saja sebasah hari itu
saat setiap bulir duka menetesi dinding kaca
senandung hangat mentari hampa terasa
Seketika suhu dingin meningkatkan sejuk
hujan masih turun menyambangi renjana pagi
Buana begitu ganas merupa sembilu paralel historis
Dedaunan akasia pun berteriak tertiup angin di atas lantai
Dan lensa imaji bersemburat mencipta sketsa
Nun, di bawah atap tahajud kubasuhkan kekeringan
Menerobos lorong hitam penghantar suar gulana
Harus bangkit membangun puing-puing berserakan
Luruskan pikiran di bawah payung jalan keimanan
Tersadar diri selaksa yang pernah hadir akan kembali
Secawan cangkir peristiwa tertuang mutiara hikmah
Kini kegamangan runtuh sesuai teduh firman-Nya
Telah tertanam puspa nirwana dalam senyum ramah-tamah
Noktah baswara, 30 Agustus 2019