Sewaktu aku masih dalam rahimmu
Aku memang tak pernah tahu
apa yang kaubicarakan padaku
Kala kau mengelus perutmu
Tapi aku sudah bisa merasakan belaian kasihmu, Bu
Bahkan ketika aku jauh darimu
Kau mampu merawatku dengan doa-doa terbaikmu
Sedangkan aku, terus menyiksamu dengan rindu
Lisanmu teramat sempurna
untuk diriku yang hina
Mulutmu tak pernah merintih,
meski jiwa kian tertatih
Sebab kau takut kesibukanku terganggu
jika harus mencemaskanmu
Aku sudah pulang, Bu!
Meratapi sesal yang kekal
Di atas pusaramu
Banjarmasin, 14 November 2019
Dill
(Bungkus!)