Showing posts with label Ibu Aminah. Show all posts
Showing posts with label Ibu Aminah. Show all posts

Sunday, November 17, 2019

Ibu Aminah


Namanya Aminah, tapi itu dulu, semasa ia belum melahirkanku. setelah ia melahirkanku, nama dia berubah dengan tambahan didepannya menjadi Ibu Aminah.

Ibuku sering marah sekali ketika aku kecil, sebab aku selalu mengompol dicelana, ia selalu saja melakukan berbagai cara agar aku tidak mengompol, mulai dari menaruh capung di pusarku, menceritakan aku soal monster yang mengigit aku kalau masih mengompol, dan hal-hal lain yang ibu lakukan agar aku berhenti mengompol. tapi berkat ibu pula, aku akhirnya bisa berhenti mengompol.

Ibuku lebih dari sekedar ibu biasa, jika semua gelar disertakan dinama depan nama ibuku, tentu itu tidak akan cukup di KTPnya. ibuku terbaik dari yang terbaik, itu versi aku karena dia ibuku, kalau versi kalian berbeda, aku mohon maaf.

Aku masih ingat ketika pertama kali aku masuk Sekolah Dasar untuk pertama kalinya, ibuku mengantarkan aku untuk dapat kursi duduk terdepan. maka dari itu selepas sholat shubuh, ibu bergegas langsung berangkat kesekolah, agar aku dapat kursi duduk paling depan. kata ibuku "kursi depan itu tanda bahwa kau pemberani". aku yang kala itu masih kecil, jelas jauh dari kata pemberani, seminggu ibu mengantar dan menemaniku disekolah, seminggu itu pula aku menangis karena selalu menangis dikelas. karena selalu saja, bu guru menyuruh anak-anak barisan depan memperkenalkan diri lebih dulu. aku yang pemalu dan memang cengeng langsung menangis.

Ibuku selalu suka bercerita, soal kisah dia waktu masih bekerja sebagai perawat ketika saat mengandungku. kata ibuku dia dulu populer sekali di rumah sakit tempat ia bekerja, bahkan banyak sekali satpam dan dokter muda yang menggodanya, ia bilang mungkin karena ia mirip sama Desy Ratnasari. padahal menurutku ibuku lebih mirip aminah ya, ketimbang Desy Ratnasari, eh itu kan memang nama aslinya. hehheehe...
Bhaktiku pada ibu mungkin tak seberapa, tapi sebagai anak laki-laki, aku selalu senantiasa sampai tua akan berbakti kepadanya. dari rahimnya aku lahir, dari kasih sayangnya aku dibesarkan dan dari kegigihan dan keteguhannya aku di bekali. dia adalah orang nomer satu di hidupku, yang kedua mungkin istriku kelak.

Aku lebih mengenal sosok ibu ketimbang ayahku, itu bukan tanpa alasan, sebab saat usiaku 4 tahun ayahku sudah dipanggil yang Maha Kuasa lebih dulu, jadilah tinggal Ibuku seorang yang membesarkanku. aku sangat mengenal ibuku ketimbang diriku sendiri, ketimbang ayahku juga.

Kecantikan Raline Shah, merdunya suara Rossa tetap tidak bisa kusandingkan dengan ibuku, tetap dia yang terbaik di hatiku sampai kapanpun titik. ibuku selalu mengatakan padaku untuk tak lupa menjaga sholat dan mengaji, walau saat ini usia ibu sudah tak muda lagi, tapi berkat air wudhu wajahnya masih memancarkan cahaya yang teduh, suaranya ketika mengaji, membuat hatiku tersentuh, begitu syahdu suara ibu ketika mengaji.

Ini sepenggal Puisi Untukmu Bu.

Dia Ibuku Jelas Bukan Ibu kalian
Dari Rahimnya aku Lahir dan dibesarkan

Dia Ibuku Yang cantiknya minta ampun 
Dan Percayalah, kalau kalian melihatnya akan minta ampun

Dia Ibuku terbuat dari cahaya kebaikan 
hutangku padanya tak terbayarkan

Kau tahu aku siapa?

Aku anak dari Ibu Aminah.... 

Oya, mungkin nanti di Film The Avengers akan datang Hero Baru Bernama Mother, kekuatannya bisa membuat hati musuh tersentuh dan jerah dari berbuat kejahatan.

Bandung,  14 Maret 2017
Fah