Aku menolak lupa atas
ucapanmu
Yang menambah kehancuran
hatiku
Kau tak pedulikan rasaku
saat aku tau akan rasamu
Entah hanya karna ingin
bales dendam
Apa hanya ingin menyakiti
ku
Ucapanmu telah membelenggu
dalam pikiranku semisal histeria
Lebih maju di banding ilmu
hitam
Terus menyakitiku dalam
rasa, dan kesalahan ku
Namun apalah daya cinta
tak bisa di paksa
Biarlah aku yang membawa
histeria canda mu dengan kehancuran ku
Masih ku ingat ruang di
mana kita bertemu bernostalgia tanpa sekat
Namun itu hanya angin yg
telah berlalu menyejukkan ku namun tak lupa memasuki badan hingga aku lunglai
dalam kenestapaan
Sudahlah aku katakan
padamu
Saatkau baca coretan ini
aku telah pergi dari ruangmu bersama waktu Insyaallah aku mampu
Meski berat akan kupikul
rinduku.
Akan kubungkus dengam
emosi hingga kau hanya menjadi ilusi yanga takkan pernah bertepi
Aku pergi bukan menyerah
mencintai mu
Hanya saja aku sadar jika
bertahan disini aku ragukan kehidupan dan masa depanku yg kau luluh lantahkan
dengan egomu dan sikap aroganmu
Inilah aksara terakhir
untukmu wanita yang pernah ada dalam hidupku
Dan di ruang ini aku pamit
kepadamu aku akan pergi darimu...
By fakhri (pejuang subuh)