Tetesan-tetas air mulai membasahi
Seiringan dengan suasana hati yang kini mulai sesak akan kehidupan kini
Ingin rasanya kuteriakan semua masalah yang ada
Tapi yang ada hanyalah keperihan yang aku rasa
Kepingan kerinduan kini mulai terkoyak dari pikiran
Kenangan akan masa kelam kembali hadir menyatu dengan raga yang kian membisu
Butiran-butiran air jatuh menghujani hati yang kini kian rapuh
Bersama melodi yang menemeni di malam yang sendu
Tuhan.. Masih adakah sedikit kelonggaran yang bisa aku terima
Apakah pantas diriku untuk bahagia??
Tapi yang aku rasa, hanya kemustahilan yang ada
Tak dapatkah diri ini mengubah hujan yang turun menjadi pelangi indah, meski di malam hari??
Apakah mungkin?
Hati yang rapuh bisa kembali kuat dan utuh hanya dengan sebuah senyuman
Aku rasa itu sebuah kefanaan yang ada
Hati kian mati, bersama luka yang tergores oleh kepahitan kini
Apakah akan selamanya seperti ini
Cermin yang retak tak akan mungkin bisa kembali utuh lagi
Semoga keadilan kini terjadi
Meski hanya sebatas angan- angan di dalam mimpi
Kudus, 30 September 2019
Ulul