Saturday, November 16, 2019

Cinta Non Dimensi

Di bawah rasa sendu, kau menghampiri dengan membawa bunga. Samar - samar nyata tapi semu. Kita dua insan yang asing kemudian menyapa dengan harap akan saling membahagiakan. Entah apa yang kupedulikan saat ini. Hanya saja, yang kutahu saat ini hatiku mendarat di landasan yang tepat.

Memang tak pernah sama. Cara membahagiakan antara kita pun berbeda. Penuh kehati-hatian agar tak terjatuh di lubang yang sama. Jatuh, patah, tak berdaya hingga akhirnya menyerah. Aku bukan insan yang lemah tapi tanpamu aku perlahan melemah tanpa daya. Aku hanya orang yang datang dengan segenggam kepingan hati yang tersisa di dimensi sebelumnya. Berharap kita dapat menyusun setiap kepingannya dengan rapi hingga siap untuk dihuni.

Kita asing tapi tak berarti tanpa maksud. Meskipun kelak yang asing akan kembali menjadi asing. Tak peduli seberapa kuat kau menggenggam. Tak peduli seberapa kuat kau berpegang. Kini yang siap kutitipkan hati hanya kamu puan. Tak apa jika nanti ada kecewa. Karena hidup akan selalu ada titipan kecewa untuk bahagia.

Jika cintaku mengecewakanmu puan, biarlah tuan pergi ke dunia pararel untuk mengubah sejarah sebelumnya. Hanya tak ingin puan terluka. Biar hatiku yang terhempas, jangan puan. Jika hati puan masih tertutup untuk tuan, biar tuan menunggu meski ribuan tahun lamanya. Tak apa. Karena hanya puan yang tuan tunggu.

Jakarta 19 Oktober 2019
Oleh Ekta Arief Darmawan

No comments:

Post a Comment