Saturday, November 16, 2019

Lirih Khatulistiwa


Negeriku Elok
dengan Gugusan Ribuan Pulaunya
Terjengkalkan pesonamu
 sepanjang khatulistiwa

Negeriku Sejuk 
Dengan rimbunan Hutan Tropisnya
Pelapas dahaga Kehidupan
 bagi ribuan Mahluk yang tinggal di dalamnya

Tapi kemudian,  Arogansi  dan keserakahan Datang, perlahan demi perlahan Mulai menggerogoti Negeriku

Alih-alih demi kemakmuran bersama
 tapi lain Di Hilir lain pula Di hulu

Pembangunan,  Pembakaran,  eksplorasi berlebihan, mulai menebas habis Hutanku

Lagi dan lagi Bumi pertiwi
 di keruk habis sang pemangku kekuasaan
 yang  di sisakannya hanya Hutang Piutang
 yang kelak di tanggung  generasi  akan datang

Paru-Paru dunia
 kita tinggal  hanya khayalan semata
 cuma jadi cerita anak cucu kita kelak

Bahwa negeri  Ini dulu pernah Hijau
Bahwa Negeri ini dulu Pernah Sejuk
Bahwa Negeri ini pernah hidup flora dan fauna yang begitu beragam

Kelak semua itu di masa yang akan datang hanya akan jadi cerita

Lihatlah kini,  asap akibat yang kau terbakar,  menggantung di langit,  menyebar di seluruh penjuru negeri, mengisyaratkan  Kesedihanmu yang mendalam akibat di khianati tanah sendiri

Demikian Manusia,  di mana mereka berpijak disana akan selalu ada kerusakan

Jakarta,  20 September, 2019
Fah

No comments:

Post a Comment