Negeriku Elok
dengan Gugusan Ribuan Pulaunya
Terjengkalkan pesonamu
sepanjang khatulistiwa
Negeriku Sejuk
Dengan rimbunan Hutan Tropisnya
Pelapas dahaga Kehidupan
bagi ribuan Mahluk yang tinggal di dalamnya
Tapi kemudian, Arogansi dan keserakahan Datang, perlahan demi perlahan Mulai menggerogoti Negeriku
Alih-alih demi kemakmuran bersama
tapi lain Di Hilir lain pula Di hulu
Pembangunan, Pembakaran, eksplorasi berlebihan, mulai menebas habis Hutanku
Lagi dan lagi Bumi pertiwi
di keruk habis sang pemangku kekuasaan
yang di sisakannya hanya Hutang Piutang
yang kelak di tanggung generasi akan datang
Paru-Paru dunia
kita tinggal hanya khayalan semata
cuma jadi cerita anak cucu kita kelak
Bahwa negeri Ini dulu pernah Hijau
Bahwa Negeri ini dulu Pernah Sejuk
Bahwa Negeri ini pernah hidup flora dan fauna yang begitu beragam
Kelak semua itu di masa yang akan datang hanya akan jadi cerita
Lihatlah kini, asap akibat yang kau terbakar, menggantung di langit, menyebar di seluruh penjuru negeri, mengisyaratkan Kesedihanmu yang mendalam akibat di khianati tanah sendiri
Demikian Manusia, di mana mereka berpijak disana akan selalu ada kerusakan
Jakarta, 20 September, 2019
Fah
No comments:
Post a Comment