Thursday, February 27, 2020

Tahapan Membuat Cerpen


Cerpen / cerita pendek adalah salah satu karya sastra yang cukup digemari dan bagusnya lagi karya ini cukup mudah dibuat serta ceritanya pun cukup pendek sehingga buat para penulis baru bisa menjadi bahan latihan sebelum menghasilkan karya novel atau skenario.
Namun demikian membuat cerpen tetap memiliki tahapan yang semuanya harus dilakukan penulis agar menghasilkan karya yang bagus. Ada pun tahapannya sebagai berikut : 
1. Perbanyak membaca karya orang lain agar kita bisa mengetahui gambaran seperti apa cerpen itu dan mampu membuat karya berbeda karena sudah memiliki banyak referensi cerita apa saja yang sudah dibuat para penulis lain.
2. Tentukan genre tulisan karena sebagai penulis kita harus menentukan genre tulisan yang ingin kita buat agar mempermudah kita menghasilkan karya. Ada banyak genre yang bisa kita pilih antara lain romantis, komedi, misteri,fiksi ilmiah atau bahkan yang bertema seperti dongeng pun bisa kita buat dalam bentuk cerpen
3. Tuangkan ide dalam bentuk tulisan. Pada tahapan ini kita tulis apa pun yang ada dalam pikiran dan catat semua ide itu di dalam buku / hp. Kumpulkan semua ide 
tersebut hingga suatu saat ketika kita butuh ide cerita kita tinggal ambil salah satu dari ide-ide tersebut. Kumpulan ide yang kita tuangkan dalam tulisan itu merupakan tabungan ide yang akan kita butuhkan setiap membuat karya.
4. Siapkan terror. Teror disini bukan berarti kita menyiapkan bom atau semacamnya ya tapi yang dimaksud adalah teror untuk sebuah cerita. Sebuah teror di dalam sebuah karya bisa dalam bentuk judul yang meneror pembaca. Semisal Segitiga Dusta yang sebenarnya sama saja dengan Cinta Segitiga hanya saja agar lebih meneror kita buat dengan judul Segitiga Dusta. Contoh lain adalah peperangan kawanan hari mau putih yang bisa kita beri judul Darah Harimau.
Atau dalam bentuk prolog semisal : Raungan harimau terdengar memecahkan 
keheningan malam itu. Hutan belantara yang sunyi seketika menjadi demikian berisik oleh raungan harimau yang terus terdengar kesetiap penjuru hutan.
Dari prolog singkat itu pembaca akan kita buat bertanya-tanya, apa yang terjadi di 
dalam hutan itu? hal mengerikan apa yang terjadi di dalam hutan hingga hutan yang 
tenang mendadak berisik oleh raungan harimau.
5. Tentukan tema. Dalam sebuah karya tulis tema sangat penting karena disinilah kita bisa memulai menceritakan ide yang ada dalam cerita kita. Pastikan tema yang kamu pilih adalah tema menarik dan kamu kuasai agar lebih mudah dalam menghasilkan cerita. Unik sangat dianjurkan tapi tetap harus dalam jangkauan pengetahuanmu. 
Semisal kamu tidak menguasai dunia kedokteran jangan sekali-kali membuat cerita bertema dunia kedokteran karena kelak kamu akan kesulitan lantaran pengetahuanmu tidak menjangkau dunia kedokteran. 
6. Buat kerangka. Ini sangat penting agar cerita kita tidak berhenti ditengah jalan. Untuk membuat kerangka tulisan tidak perlu rumit, sederhana saja cukup menggambarkan cerita dari awal hingga akhir yang nanti kita akan kembangkan menjadi sebuah cerita.
Contoh : 
a. Tokoh a (cowok) ketemu dengan tokoh B (cewek) di café
b. A dan B saling tukar alamat
c. Tokoh C (pacar tokoh A) menemukan alamat B di tas sekolah
d. A dan B janjian di cafe yang sama
e. Tokoh C muncul, pura-pura jadi pelayan
f. Batal deh dapat “selingkuhan”
7. Buat judul. Untuk menjelaskan secara singkat isi dari cerpen kita bisa 
menjelaskannya melalui judul dan disini pula daya tarik sebuah karya akan menarik pembaca karena biasanya sebelum mengetahui isinya pembaca lebih dahulu melihat judulnya baru isinya. Untuk membuat judul kita bisa ambil dari penggalam prolog, atau dialog tokoh di dalam cerpen. Selain itu pastikan juga membuat judul yang tidak pasaran atau sudah banyak dibuat agar karyamu dipandang unik.
8. Melahirkan tokoh dan karakter. Dalam membuat tokoh dan karakter sebenarnya 
gampang-gampang susah. Karena dalam karakter tiap tokoh kita harus membuat ciri khas, keunikan yang membedakan antara tokoh satu dengan lainnya. Setiap tokoh haruslah memiliki karakter yang utuh dan memberikan karakter pada setiap tokoh berfungsi untuk menghidupkan cerita sehingga cerita kita akan terasa hidup dengan karakter dari tokoh-tokoh yang ada.
9. Menggelar latar. Dalam sebuah cerpen latar bukan hanya menunjukkan tentang lokasi tapi juga budaya, sosial, ekonomi, politik dan lain-lain. Karena latar juga bagian unsur penting dalam sebuah cerita bahkan cerpen sekali pun. Deskripsi latar akan membuat ceritamu lebih hidup sehingga pembaca akan menikmati setiap sajian cerita yang kamu buat. Latar ini juga terkait dengan karakter tokoh karena latar yang berbeda tiaptokohnya akan memiliki sifat yang berbeda pula. Semisal tokoh yang berasal dari desa akan berbeda karakternya dengan tokoh yang berasal dari kota. Tapi jika kita memiliki imajinasi sendiri maka kita bisa membuat latar di dunia antara berantah.
10. Gaya bahasa. Dalam penggunaan gaya bahasa kita harus menentukan dulu cerita apa yang akan kita buat. Jika cerita populer maka kita bisa menggunakan gaya bahasa modern tapi jika kita membuat cerita-cerita bertema dongeng, masa silam tentu saja gaya bahasanya harus kita sesuaikan pada era tersebut. 
11. Point of View. Disebut juga sudut pandang yang setiap cerita memiliki beberapa macam sudut pandang. Ada sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama sangat bagus jika kamu ingin mengekploitasi emosi, ide dan gagasan karena disini sudut pandang sebagai aku adalah sebaggai pencerita tapi juga pelaku. Sudut pandang orang pertama hanya bisamengungkapkan 
isi hati sendiri tapi tidak dengan tokoh lain. Sementara sudut pandang orang ketiga 
kita memposisikan diri sebagai pihak luar dari cerita yang dibuat dan hanya mampu 
memamaparkan isi hati, emosi setiap tokoh sebagai pelengkap atau penekanan. Maka penyebutan tokohnya adalah dengan dia atau nama tokoh tersebut
12. Plot / alur cerita. Artinya disini kita membuat urutan cerita akan berjalan dengan rapi dan enak dibaca. Paling mudah adalah menggunakan plot maju yang seluruh ceritanya saling berurutan dan berkesinambungan. Sebab akibat akan dipaparkan secara runtut dan teratur dari awal hingga akhir. Plot lainnya adalah plot mundur / flashback. Pada plot ini kita akan menceritakan cerita dengan cara acak baik melalui pertengahan peristiwa atau akhir peristiwa. Plot mundur biasanya dipilih jika ingin memberikan penekanan pada adegan tertentu demi menghasilkan terror. Biasanya menyampaikan akibat terlebih dahulu sebelum akhirnya menceritakan penyebabnya sehingga kerap kali untuk penekanan adegan diceritakan adegan tersebut lebih dari sekali. 
Contoh : 
Adegan 3 (sore) adegan 1 (pagi) adegan 2 (siang)
Adegan 2 (siang) adegan 3 (sore) adegan 1 (pagi) adegan 2 
(siang)
13. Membuka cerpen. Setelah semua tahapan diatas selesai maka saatnya kita membuat cerpen dengan pembuka cerpen bebas dan biarkan semua mengalir. 
14. Mengakhiri cerita. Setelah cerpen mulai dibuat ada tahapan dimana cerita yang dibuat harus diakhiri dan disinilah kita harus memperhatikan jumlah halaman maksiman sebuah cerpen sehingga kita bisa segera mengakhir cerita saat telah mendekati jumlah halaman maksimal. Biasanya untuk cerpen berisah 5000-1000 karakter halaman folio. Sehingga dengan aturan ini kita harus segera mengakhiri cerita dan ada beberapa akhir cerita yang bisa kamu pilih. Close ending atau akhir cerita yang benar-benar berakhir atau open ending dimana kamu membiarkan pembaca berimajinasi 
tentang akhir cerita atau dengan kata lain mengantung. 
Sekian tahapan membuat cerpen yang jika ada kekurangan mohon maaf, saya membuat tulisan ini hanya berdasarkan buku bacaraan dan pengalaman pribadi selebihnya galilah ilmu sebanyak mungkin agar semakin hari banyak hal baru yang kita daparkan yang kelak akan 
membuat tulisan semakin berkualitas. Selamat menulis, selamat berkarya dan jujurlah dalam berkarya karena dari situlah jiwa cerita kita akan mewarnai dunia. Salam Hangat dari Goresan Pena Family. 

Sumber bacaan : 24 Jam Jagoan Nulis Cerpen karya Donatus A. Nugroho

No comments:

Post a Comment