Tuesday, March 31, 2020

Duka Terindah


Kala senja menghampiri hati yang tengah terluka
Teriris makin dalam mendengar kabar darinya
Melihat dia akan terikat dengan lingkaran kecil di jemarinya
Meneteskan bulir dari netra pada kemeja lusuhku kala itu

Tak mengapa sayang
Pergilah, bahagailah
Aku tak akan mengusik hatimu
Bahkan memanggil namamu

Tak mengapa sayang
Biarkan aku bersama tuan hujan dan nona senja
Menatap pergimu dalam bahagia
Menggenggam luka dan duka

Hati semakin meringkuk bersama luka
Perlahan mati dan tak ada rasa
Untuk mencintai bahkan dicintai
Bahkan menangis pun tak mampu

Pergilah sayang
Berdosa bila merindumu saat kau menggenggam jemari yang lain
Bahkan mendoakanmu pun aku tak mampu
Tenanglah dalam bahagia

Tuhan, biar dia bahagia
Biar saja aku bersama tuan hujan dan menikmati jingganya nona senja
Menikmati duka dan luka
Bersama merindukan bahagia

Jakarta 26 November 2018
Berduka melihat jemarinya terlingkar ikatan emas
Oleh Ekta Arief Darmawan

No comments:

Post a Comment