Sunday, May 10, 2020

Sebuah Sajak


Perlahan-lahan senja mulai pergi
Dari sekilas padanganku
Membuka perasaan dan angan yang 
Masih terpejam
Ketika itu aku tersenyum sendirian
Menatap wajah semesta yang mulai muram

Dalam cerita kutuliskan sebuah seseorang yang hadir
Perlahan hilang tanpa jejak pikir
Ada yang harus merasakan hancur dan terkubur
Merajut asa dan mulailah ia hadapi dengan sebuah pena tanpa air mata, tanpa ia sadar mendengar kata yang menjadikan kabar duka dalam jiwa


Cerita masih tertulis mesra digelitiki pena
Berdansa mesra dengan sebuah suara kata dari aksara
Ada yang tertawa dan ada yang berduka
Mereka semua punya cerita

Aksara-aksara masih banyak merayu
Pada titian hati yang pilu
Di keheningan sepi bercumbu dengan 
Kata-kata rayu 

Mengisahkan seorang, petualang aksara
Yang berhenti bercinta 
Dan ingin menjadi salah satunya
Pada kata yang berdansa mesra

Meski waktu yang tepat belum saja mengajak Kepada hati yang terkoyak
Bait-bait syair mendekap erat pada otak
Terisak dan terjadilah sebuah sajak 



Tangerang,10 Mei 2020
Pena yang fana___

No comments:

Post a Comment