Diperselisihan antara memori dan titik temu
Bagai pendosa yang
merindukan surga
Gerak menembus dosa
Menjadi silsilah
sejarah yang tak tercatat
Bagai api unggun
cahaya tengah gelap
Menjadi abadi tunggal
membara
Lupa padam tak
mengenal lawan
Menari-nari di antara
nyanyi tak ada arti
Tuangkan air cinta
bagai permata
Termabuk kepayang
dalam telaga
Menyusun makna pada
luka dan cinta
Bisik-bisik kelambu
semakin nikmat rasanya
Bermain padi tanam
sendiri
Menyindir-nyindir
payah sekali
Bagai dalang lupa
wayang
Masalah dalam peti
sudah jadi puisi
Berlekas berlomba
merangkai kata
Akhirnya lupa jua
pada moral dan makna
Katanya rindu dan
cinta
Lalu kenapa sastra
tak mati saja
Tutup kata tutup
kalimat
Buka mata pasang
telinga
Biar rasa akan terasa
nikmat
Sulam kelambu dari
kain sutra
17 Desember 2022,
Tanah Laut
Kalbu Paradigma
Pribadi
Pelajar X
No comments:
Post a Comment