Pada hari ini aku kebingungan
Tersesat dalam labirin afeksiku
Apakah aku sedang merayakan rindu
Atau merayakan diri yang terluka
Oleh belatih yang kubuat sendiri
Kepada Tuan yang merajai hatiku
Entah aku siapa pada bilikmu
Puan kah yang menjelma sebagai berlian?
Hmm mungkin sepertinya
puan yang dalam wujud budak saja
Ada pesan yang mengakar lebat
Menujumu
Yang berisi
"Tuan maafkan kelancangan hamba,
Mengagumimu, mencintaimu dan
Merajakanmu dalam atmaku tanpa tahu diri
Tuan, banyak yang berkata padaku
Kau adalah langit yang sulit kugapai
Kata setara tak pantas berada di tengah kita
Aku terlalu jalang untuk memilikimu
Kau tau tuan? aku kira lontaran mereka
sekedar kerikil yang dapat kusibak
Nyatanya salah,
Sepertinya dengan ribuan kata maaf
atas kelancanganku
Membuatmu tak nyaman"
Hahahaha
Hamba paham Tuan
Tuan benar tak dapat kugapai
Dengan menyusun anak tangga doa
Pun itu percuma
Tuan telah memiliki terkasih
Yang tak sebanding dengan hamba
Kepingan harap akhirnya
Melukai bagian tubuhku yang disebut HATI
Dan menjadi alarm-ku tersadar
Akan aku yang dilukiskan
Si jalang pecandu mimpi
✍Perempuan Sajak, 4 mei 2020
No comments:
Post a Comment