Wednesday, May 20, 2020

Kajian Kewarasan



Setetes air di samudera kata yang bermakna
Bumi yang dihamparkan tak mampu diukur karena ada keterbatasan kemanusiaan
Lapisan-lapisan langit dan cahaya cosmic 
Membentuk sebuah kebesaran
Sang Merajai Alam

Angin yang menyapa Begitu terasa, ketika dirasakan
Namun tak terlihat oleh mata yang telanjang
Api membara membakar isi kepala
Sehingga aku mengartikan di setiap kata yang  bernyawa

Mata dibodohi,  pikiran mengatauhi
Hati pun bersyukur, apa yang ada di sela-sela kalimat yang alur
Suka dan duka, akan selalu ada berdampingan
Pengatuhan jalan dari objek membuka filsafat di otak-otak ilmuwan
Tentang alam nan indah tapi begitu fana, seakan-akan menjadi sipatnya

di kala  waktu terus berputar 
Detak detiknya menit berubah jaman yang mengantar
Dari jaman kebodohannya ke jaman kewarasan 
Sehingga yang pintar membodohi
Yang bodoh dibudayakan

Jaman sudah edan, begitulah kakek bilang 
Tanpa ada sebuah kewarasan di dalam pikiran manusia, yang mencari pundi-pundi uang hasil kegelapan

Tangerang,06/05/2020
Pena yang fana___

No comments:

Post a Comment