Pernah,
Berjalan beriringan menepis gelisah
Saling mengulurkan tangan meredam amarah
Hingga kisah bersemi dengan indah
Sempat,
Tertawa terbahak melepas penat
Meretas duka yang terpahat
Hingga waktu begitu cepat terlewat
Dangkal,
Pemikiran yang tak masuk akal
Terlilit prasangka melebihi rumitnya khayal
Melawan jemu yang semakin tersengal
Terjadi lagi sampai berulang kali
Teduh serasa mendayu mempermainkan hati
Terjerat ruang usang yang menyayat imaji
Tersusun rapi sampai kenyataan membelai emosi
Ruang itu, kini terasa Kosong
Kendati lepas obsesi disetiap luka yang tak tertolong
Mengendap lara di ujung lorong
Menyisakan asap kecewa disetiap langkah yang terseok terkongkong
Sangsai pada sebuah realita
Lambat laun mengubah jalan cerita
Merenggut bahagia
Meluluhlantakkan seluruh nostalgia istimewa
Merubah ada menjadi tiada
Merambah ranah yang tak semestinya
Hingga meronta-ronta
Tak menerima segala Keputusan-NYA
Sepi, menepi, sendiri
Hening menengadah di sudut temaram yang tak berbunyi
Terasing dari monoton purna hidup ini
Menghela napas dalam-dalam di tengah intropeksi
Tergopoh-gopoh mengintrogasi diri sendiri
Sampai menemui jati diri yang sempat tenggelam ditelan arogansi
Mendekat kepada TUHAN
Menerima Kenyataan
Dan meyakini sebuah harapan
Bahwa hidup harus teguh pada IMAN.
Hak cipta: Nonasenja
Depok, 20-11-2019
No comments:
Post a Comment